Semua berawal dari luar stadion. Sore hari menjelang laga, bus tim Serbia yang berangkat dari hotel menuju Luigi Ferraris dihadang ratusan hooligans. Bus yang membawa seluruh pemain dilempari dengan benda-benda berbahaya. Penjaga gawang Serbia yang berhasil memblok tendangan Lukas Podolski pada babak penyisihan grup di Piala Dunia Afrika Selatan lalu harus menerima perawatan setelah mengalami lemparan.
Setiba di stadion, Vladimir Stojkovic yang sangat ketakutan langsung masuk ke ruang ganti pemain Italia dengan gemetaran. Rupanya, Stoikovic memang diincar hooligans Beli Orlovi. Selepas Piala Dunia, eks penjaga gawang Sporting Lisbon tersebut pindah ke Partizan Belgrade. Bahkan penjaga gawang berusia 27 tahun tersebut mendapat kehormatan dengan diangkat sebagai anggota kehormatan Partizan Belgrade. Keputusan tersebut memicu kemarahan fans Red Star, karena sebelum berkiprah di Portugal, Stojkovic merupakan idola Red Star klub seteru abadi Partizan Belgrade. Ancaman pembunuhan pun diterima sang penjaga gawang.
Setelah sekitar setengah jam, kick off pertandingan pun akhirnya ditiup wasit asal Skotlandia Craig Thompson. Namun aksi anarkis tetap merajalela meski Stoijkovic tak tampak di lapangan maupun bench pemain Serbia. Gianluca Zambrotta, serta kiper Italia, Emiliano Viviano yang berada pada posisi paling dekat dengan supporter tim tamu nyaris mendapatkan lemparan bom asap dari suporter Serbia.
Di dalam stadion, masalah menjadi pelik. Supporter Gli Azzurri yang juga terkenal brutal mulai melempari dan berusaha menyerang supporter tim tamu. Pihak keamanan pun memutuskan menunggu seluruh supporter tuan rumah keluar dari stadion, baru memperbolehkan supporter tim tamu keluar.
Namun di luar stadion, tawuran tak terhindarkan. Pihak kemananan setempat harus bekerja keras mengawal supporter tim tamu dari kejaran supporter tuan rumah. Dari keributan yang mencoreng persebakbolaan Eropa ini, kantor berita Italia Ansa melaporkan bahwa setidaknya 17 orang berkewarganegaraan Serbia telah ditangkap. Bentrokan yang terjadi di Genoa, Italia utara itu melukai sedikitnya 16 orang termasuk di antaranya dua petugas polisi.
Yang menjadi pertanyaan, apakah semua aksi anarkis tersebut murni dampak dari kebencian terhadap Vladimir Stojkovic?
Ditambah pemecatan pelatih Radomir Antic bulan lalu, kerusuhan di Genoa seperti sudah direncanakan. Keputusan Asosiasi Sepakbola Serbia (FSS) di bawah kendali Presiden Tomislav Karadzic menunjuk Vladimir Petrovic menggantikan Antic membuat fans Serbia marah. Apalagi Jumat lalu, di kandang sendiri Serbia tumbang dari tangan Estonia 1-3. Antic meski gagal membawa Serbia berkiprah jauh di Afrika Selatan tetap dianggap pahlawan bagi supporter Serbia karena sukses mengantarkan ke Piala Dunia.
Kejadian ini membuat semua pihak miris. Menteri luar negeri Serbia pun meminta maaf atas kepada pihak Italia. Menteri Luar Negeri Italia, Franco Frattini mengatakan bahwa pihaknya sudah menerima permintaan maaf langsung melalui telepon dari Menteri Luar Negeri Serbia.
"Saya sudah menerima telepon dari Menteri Luar Negeri Serbia, Vuk Jeremic, yang menuturkan permintaan maaf resmi dari pemerintahan Serbia," tutur Franco Frattini. Jeremic berjanji ia akan mengintensifkan pencarian siapa dalang di balik aksi ini dan akan mengirimkannya ke penjara sebagai contoh agar tidak ada supporter yang mengulang hal tersebut," tambah Frattini.
Bagaimana dengan pihak otoritas sepakbola Eropa, UEFA?
"Saat saya kembali dari Amsterdam, saya melihat rekaman kerusuhan sebelum laga Italia-Serbia. Melihat itu, saya sangat terkejut," sebut Platini kepada L’Equipe.
"Saya memiliki banyak kenangan buruk kekerasan dalam sepak bola. Tapi saya masih menunggu hasil keputusan dari Komisi disiplin," imbuh Platini.
Keputusan laga Italia kontra Serbia juga masih menunggu hasil investigasi Komisi Disiplin UEFA meski media-media di Italia meyakini Italia bakal memperoleh kemenangan 3-0. Setelah berkas investigasi dinyatakan lengkap dan selesai, ditambah dengan laporan wasit dan delegasi UEFA, masalah ini akan dibawa ke Badan Independen Pengendali dan Disiplin UEFA untuk dipelajari lebih lanjut serta kemungkinan adanya sanksi.
"Rencananya pertemuan badan Pengendali dan Disiplin UEFA melakukan sidang tentang kasus ini pada hari Kamis 28 Oktober," demikian pernyataan resmi UEFA.
Ada pun sanksi yang kemungkinan dijatuhkan mulai dari denda, penutupan stadion, atau diskualifikasi dari kompetisi yang tengah berjalan dan/atau dikucilkan dari kompetisi selanjutnya. Sanksi ini terdapat dalam Peraturan Disiplin UEFA edisi 2008 artikel 14.
Kerusuhan di Genoa Selasa lalu harus menjadi instropeksi bagi semua pihak. Tak cuma Serbia, pihak keamanan Italia harus tegas seperti halnya Inggris. Pemeriksaan yang ketat dari bandara hingga di luar stadion sebelum pertandingan membuat stadion-stadion di Inggris yang tanpa pembatas antara penonton dengan lapangan tetap aman terkendali. Inggris telah belajar banyak dari tragedy Heysel. Italia harus berbenah, juga Eropa.
1 komentar:
Las Vegas' Wynn Casino - JTM Hub
Casino. Wynn is a kadangpintar $4 billion resort with four hotel หาเงินออนไลน์ towers with 5,750 rooms 출장안마 and suites. Each of 1등 사이트 the hotel towers includes a 20,000 square foot septcasino casino and a
Posting Komentar